Selain terkenal karena salah satu nama stasiunnya, yakni stasiun Solo Balapan, Kota Solo juga terkenal dengan kulinernya yang khas. Dengan jarak hanya sekitar 60 km dari Kota Yogyakarta, Kota Solo menawarkan berbagai hidangan khas yang tidak hanya memiliki proses masak yang detail, tetapi juga mewakili pengaruh budaya masyarakat sekitarnya. Makanan khas Solo merupakan perpaduan harmonis antara budaya Jawa, Keraton, Kolonial, dan pengaruh dari warga pendatang.
Untuk kamu yang ingin merasakan pengalaman kuliner baru, berikut adalah beberapa makanan khas Solo yang wajib kamu coba.
1. Tengkleng
Bahan utama Tengkleng adalah tulang kambing dengan kuah santan berwarna kuning. Meskipun mengandung santan, kuah Tengkleng memiliki tekstur yang lebih ringan daripada kebanyakan hidangan santan.
Sebagai informasi, hidangan ini berasal dari kreativitas warga Solo pada masa penjajahan ketika bahan makanan terbatas. Pada waktu itu, daging hanya tersedia untuk bangsawan, sehingga tulang-tulang yang tidak dimakan akhirnya diolah menjadi Tengkleng. Rasanya semakin nikmat jika disantap dengan nasi hangat dan taburan bawang goreng yang renyah.
2. Sate Buntel

Hidangan yang satu ini memukau dengan cita rasa uniknya yang menggoda selera. Sate Buntel Solo terbuat dari daging cincang yang dibungkus dengan daun lebar dan dipanggang hingga matang sempurna. Kelezatan hidangan ini terletak pada paduan daging yang gurih dan rempah-rempah khas Kota Solo.
Perlu kamu tahu bahwa keistimewaan Sate Buntel Solo tidak hanya terletak pada rasa lezatnya, tetapi juga pada tekstur daging yang lembut dan aromanya yang menggoda selera. Setiap gigitan menghadirkan sensasi rempah-rempah yang harum dan cita rasa yang memanjakan lidah. Hidangan ini sering disajikan sebagai lauk atau menu utama dalam berbagai acara, seperti pesta, perayaan, atau acara keluarga.
3. Garang Asem
Garang Asem memiliki tampilan yang mirip dengan pepes karena dibungkus menggunakan daun pisang dan dimasak dengan metode pengukusan. Hidangan ini terbuat dari ayam kampung dengan kuah segar yang gurih dan asam. Rasa asamnya diperoleh dari buah belimbing sayur (belimbing wuluh).
Awalnya, makanan ini hanya dinikmati oleh para bangsawan karena bahan utamanya yang mahal, namun sekarang siapa pun dapat menikmatinya. Hati-hati dengan cabai rawit utuh yang ada dalam proses memasak dan penyajian, karena satu cabai rawit dapat membuat mulutmu pedas!
4. Sosis Solo

Sosis Solo sering kali dijual oleh mahasiswa untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau ibu-ibu sebagai usaha sampingan. Kuliner ini memiliki bentuk yang mirip dengan risol atau lumpia, dengan kulit terbuat dari telur dadar.
Sebagai informasi, sejarah makanan ini bermula dari inisiatif Kanjeng Sunan Pakubuwono ke-X yang ingin mencicipi makanan favorit orang Belanda. Dengan penyesuaian rasa, lahirlah sosis Solo yang terdiri dari daging cincang dan potongan telur rebus yang digulung bersama kulit telur dadar, kemudian digoreng.
5. Timlo Solo

Timlo Solo terinspirasi dari sup kimlo, hidangan khas masyarakat Tionghoa. Makanan ini merupakan adaptasi budaya dari hadirnya banyak warga Tionghoa di Solo dan telah ada sejak tahun 1960-an.
Sup daging dengan tambahan kembang tahu dan irisan telur rebus ini juga dikenal dengan sebutan sup Solo atau sup ala warga Solo. Kamu dapat mencicipi hidangan sup berkuah ini di Waroeng Solo Resto & Cafe yang terletak di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
6. Nasi Liwet
Nasi Liwet biasanya dapat ditemukan di pasar tradisional Solo seperti Pasar Gede atau Pasar Kliwon. Makanan ini berasal dari desa Menuran dan sering disajikan sebagai menu dalam perayaan Maulid Nabi. Konon, makanan ini terinspirasi dari nasi samin yang katanya menjadi favorit Nabi. Karena sulitnya mendapatkan minyak samin, nasi liwet terbuat dari santan kelapa.
Sebagai informasi, Nasi Liwet Solo memiliki perbedaan dengan nasi liwet masyarakat Sunda. Di Solo, makanan ini terdiri dari sayur labu siam, ayam suwir, dan irisan telur rebus dengan cita rasa gurih manis. Kelezatan gurih tidak hanya berasal dari nasi yang dimasak dengan santan, tetapi juga dari kehadiran areh (pati santan). Jika kamu ingin mencoba memasak nasi liwet yang gurih ini, kamu juga bisa melakukannya di rumah.
7. Selat Solo

Selat Solo adalah salah satu hidangan khas yang melegenda dari Kota Solo. Hidangan ini menghadirkan perpaduan unik antara hidangan berkuah dan aroma kemewahan yang tak terlupakan. Makanan ini menjadi simbol kelezatan kuliner tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Sebagai informasi, Selat Solo terdiri dari beberapa komponen utama, seperti daging sapi yang dipotong tipis, irisan wortel, kentang, buncis, daun seledri, dan tauge. Semua bahan tersebut dimasak dalam kuah yang kaya rempah, seperti serai, daun salam, jahe, lengkuas, dan bawang merah yang dihaluskan. Kuahnya sendiri memiliki tekstur yang kental dan berwarna cokelat keemasan yang menggoda selera.
Selain itu, keunikan Selat Solo juga terletak pada aroma kemewahannya yang memikat. Hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara istimewa, seperti pernikahan, khitanan, atau acara keluarga besar. Setiap sendokan Selat Solo menghadirkan sensasi cita rasa yang lezat dan kenikmatan dalam setiap suapan.
Kota Solo tidak hanya terkenal dengan keindahan budayanya, tetapi juga dengan kekayaan kuliner khasnya. Dari tengkleng yang unik hingga selat yang lezat, setiap hidangan khas Solo menawarkan rasa yang menggugah selera dan memadukan berbagai pengaruh budaya.
Jadi, jika kamu merindukan pengalaman kuliner yang otentik atau berencana mengunjungi Kota Solo, jangan lupa untuk mencoba beragam makanan khas yang menarik dan menggoda ini.
Tertarik dengan informasi kuliner khas daerah lainnya? Baca artikel-artikel menarik lainnya di rekomendasi hallokal sekarang!
Как подобрать наилучший монтаж VRF систем
монтаж vrf систем http://www.montazh-vrf-sistem.ru/.